
Menurut Whittaker, definisi belajar diartikan sebagai sebuah proses dimana tingkah laku ditimbulkan.
Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang hanya bersifat naluriah.
Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai adanya penguat, berupa ganjaran yang diterima – hadiah atau hukuman – sebagai konsekuensi adanya perubahan perilaku tersebut.
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
Pembelajaran itu akan lebih bermakna jika siswa "mengalami sendiri apa yang dipelajarinya" bukan "mengetahui" dari informasi yang disampaikan guru, sebagaimana yang dikemukakan Nurhadi bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui, serta proses belajar akan produktif jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar di sekolah.
Pembelajaran sosial adalah pandangan bahwa orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung.[9] Meskipun teori pembelajaran sosial adalah perluasan dari pengkondisian operan, teori ini berasumsi bahwa perilaku adalah sebuah fungsi dari konsekuensi.
Untuk dapat lebih memahami materi yang sudah dipelajari, kamu tentu harus mengulang materi tersebut dengan memperhatikan poin poin penting dari materi yang kamu baca dan pahami serta hafalkan.
Perbedaan person ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh Expert dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasik yang dilakukan di sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan unique, umumnya pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.
Teori ini mengatakan bahwa belajar merupakan hasil interaksi yang terus menerus antar individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi.
Belajar diartikan sebagai proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Merdeka belajar ini diharapkan dapat memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk menyiapkan generasi hebat yang cerdas dan berkarakter menyongsong Indonesia Emas 2045.
Buku ini secara apik mengupas tuntas konsep merdeka belajar serta implementasinya dalam proses belajar-mengajar, sehingga tercipta kondisi yang merdeka di antara guru dan siswa hingga dosen dan mahasiswa. Pada akhirnya, proses belajar-mengajar pun menjadi sesuatu yang membahagiakan bagi semua cek di sini pihak.
Tahapan seorang ahli yang sekadar melakukannya, dan bahkan mungkin tidak tahu bagaimana ia melakukannya secara terperinci. Ia tahu apa yang ia lakukan, dengan kata lain, ada sesuatu yang ia lakukan di hidup ini yang bagi orang lain tampak penuh risiko tetapi bagi dia bebas risiko.
Dengan adanya proses belajar, maka akan menciptakan interaksi sosial. Hal ini bukan tanpa alasan karena ketika belajar pastinya seseorang tidak melakukannya sendiri.